Jangan sombong, banyakin bersyukur

Di minggu libur karena mid-term break ini akhirnya bisa balik lagi ke blog untuk nulis unek-unek selama COVID19 mulai merebak di Indonesia. Semuanya berubah, work from home (remote learning), larangan mudik ke luar kota, larangan keluar rumah untuk hal-hal tidak urgent. Sedih? Banget. 

Tapi disaat kaya sekarang ini akhirnya bisa semakin bersyukur dengan kehidupan sekarang. Kalau dipikir-pikir, kemarin-kemarin masih bisa bebas main keluar kosan, makan dimanapun, pergi-pergi kemanapun bebas aja, interaksi sama orang banyak. Things that we took for granted. Tapi gak pernah disyukuri. Dengan kondisi social distancing kaya gini masih aja ngeluh-ngeluh karena sedih banget kan enggak bisa pulang, enggak bisa main, belum lagi online learning yang bikin jangar. Tapi mikir lagi alhamdulillah ya masih bisa dapat gaji (enggak telat, enggak berkurang, berkurang sih karena les off selama sebulan ini, gaji cuma dari sekolah aja. Tapi alhamdulillah masih sangat cukup). Kalaupun enggak bisa keluar kosan tapi masih bisa beli makanan online, enggak kekurangan makanan apapun, emergency fund  dan tabungan aman. Kalau bosen tinggal nonton atau baca buku, atau video call sama temen atau keluarga. 

Alhamdulillah. 

Kebayang enggak dengan orang-orang yang kondisi keuangannya pun berubah drastis karena keadaan seperti ini, misalnya supir angkutan umum, pedangan kaki lima, bisnis-bisnis kebutuhan tersier. Mungkin jangankan jaga kesehatan dengan beli-beli suplemen, hand sanitizer, masker, disinfektan, beli makan sehari-hari aja susah. Kebayang enggak dengan orang-orang dengan pekerjaan beresiko terpapar COVID19 tiap hari pasti enggak tenang, lebih capek lagi. 

Aku yang bisa stay safe di kosan, sehat, keuangan aman, keluarga juga aman dan sehat, harusnya banyak-banyak bersyukur. Lebih banyak kondisi di bawah kita yang harus berjuang mati-matian, lebih stres, lebih berat. Saling bantu doa, saling bantu materi jika mampu.

With huge changes to current living situation, mari kita banyak berdoa, tidak ada kuasa yang bisa merubah semuanya kecuali kuasa Allah SWT. Semuanya milik Allah, minta apapun juga harus pada pemiliknya kan. Jangan sombong. Aku sempat berpikir mungkin Allah sedang menguji kita semua untuk menyadarkan bahwa selama ini Allah sudah berikan kehidupan dan rahmat yang sangat besar tapi hanya sedikit manusia yang bersyukur, yang taat, dan ingat kepada-Nya. Padahal lihat sekarang, mudah bagi Allah untuk merubah apapun, secepat apapun, meskipun hanya dengan perantara virus yang ukurannya saja tidak bisa terlihat manusia. Apalah kita. 

Again, jangan sombong. 

Comments

Popular posts from this blog

1

Literally a basic manner?