#DAY4 Bullet Your Whole Day
Agak gak paham sih dengan challenge yang ini. Tapi yeah let me try. Kalaupun ternyata melenceng dari apa yang dimaksud hehe maafkan. Seenggaknya saya sudah berusaha untuk menuliskan apa yang saya tangkap dari challenge hari ke 4 ini ya.
- Pukul 6. Hari ini kebetulan saya seharian ada di rumah. Mama sengaja minta saya untuk jaga rumah karena mama dan bapak ada keperluan di luar dari pagi hingga sore. Pagi tadi setelah sarapan, seperti hari lainnya dimulai beres-beres rumah dari mulai nyapu, ngepel, ngelap kaca, beres-beres kamar Opi, kamar mama dan bapak, kamar aa. Setelah itu mandi dan have checked some socmed haha. Semuanya selesai sekitar pukul 10.
- Pukul 10. Akhir-akhir ini saya punya kegiatan seru, baru 3 hari berjalan sih tapi sungguh bikin ketagihan; menjahit. Menjahit bukan hanya menggunakan tangan, jarum, dan benang, tapi ini menggunakan mesin jahit. Satu hal yang harus saya garis bawahi disini adalah menjahit itu enggak gampang. Dulu sih mikirnya ah gampang tinggal gerak-gerakin kaki aja terus jadi deh bajunya. Eh tapi ternyata gak segampang itu. Dari mulai gimana cara pasang mesinnya, set up benang luar dan benang dalam, pasang benang ke jarum mesinnya, dan tahap paling susah adalah bagaimana menggerakan kaki dan tangan kanan bersamaan tapi berlawanan arah di awal jahitan lalu seterusnya kedua tangan, kaki, dan mata yang harus sama-sama gerak untuk jahitan selanjutnya. Karena baru 3 hari belajar, untuk mulai jahitan aja masih belum rapi. Benangnya masih sering kusut diawal. Ini padahal baru menjahit ringan tipe lurus tapi sangat butuh waktu dan kesabaran. Belum lagi nanti kalau udah masuk teknik jahitan yang belok-belok sesuai bentuk baju. Serius deh menjahit itu butuh dan mengatur kesabaran, ya hampir sama kaya nyetir sih ya. Sabar kalo benangnya kusut dan kita harus ngulang dari awal, sabar saat kita udah pede ngejahit rapi eh ternyata benang dalamnya abis jadi tetep aja harus ngulang dari awal, juga sabar untuk ekstra teliti agar jahitan tetep lurus sesuai pola. -Pelajaran di bullet nomor 2 hari ini tuh jadi ngerasain banget bahwa semua profesi itu gak ada yang rendahan, gak ada yang mudah. Sebelumnya saya berpikir kalau gak ada yang spesial dari seorang tukang jahit tapi ternyata...kerjaan ini juga butuh skill, bahkan butuh lebih dari skill. Menurutku menjahit butuh seni juga supaya jahitannya rapi. Benar-benar gak bisa dianggap remeh. Kadang memang begitu, misalnya seorang karyawan kantor menyepelekan tukang parkir. Tapi coba kalau kita ada diposisi si tukang parkir. Apa kita bisa? Apa kita mau? Jadi mulai sekarang tanamkan dalam hati bahwa semua pekerjaan (selagi itu halal) itu sama saja, gak ada yang lebih keren, gak ada yang lebih menjamin, semuanya saling membutuhkan, semuanya menghasilkan kehidupan. Kalau sudah begini apa yang bisa disombongkan lagi?
- Pukul 12. Solat zuhur dan lanjut masak untuk sendiri. Kebetulan di kulkas ada kacang merah, dan jagung. Akhirnya kepikiran untuk buat sayur kacang dan perkedel jagung. Bikin perkedel jagung sih udah gak ada masalah (saking seringnya bikin karena kesukaan sendiri). Dan sekarang tinggal menaklukan sayur kacang setelah percobaan pertama kali di posko KKN berhasil bikin temen-temen nyinyir. Tapi akhirnya tetep nekat dicoba. Seperti biasa, pengalaman masak yang masih belum ada apa-apanya ini bikin bingung beberapa menit. Udah dicoba berkali-kali, lidah tetep bilang masih kurang pas tapi bingung harus apa yang ditambah. Ya ternyata masak bukan sesuatu yang bisa kebut dipelajari. Harus dilatih dari sekarang. Kalau enggak, masak buat diri sendiri aja masih susah ya, gimana nanti buat anak dan suami (self-reminding). Alhamdulillah pas dirasa udah agak enak. Saya pun bisa makan.
- Pukul 2. Tiba-tiba ada anak kecil datang ke rumah bawa bertumpuk-tumpuk cucian piring dan gelas bekas dipakai para tukang yang sedang merenovasi yayasan mama untuk makan siang. Kerjaan baru. Dan akhirnya saya sibuk cuci piring. Pas cuci piring badan cape banget asli, punggung rasanya mau patah. Bayangin dari pagi belum berhenti bekerja. Duduk pun cuma untuk makan dan sambil belajar jahit. Seketika berpikir, jadi ibu rumah tangga itu memang luar biasa. Gak bisa juga disepelekan. Siapa yang kuat mengerjakan pekerjaan rumah, ngurus anak, melayani suami padahal mungkin adakalanya rasa bosan datang. But the only they can do is to keep it as a secret. Wisely. Sekarang masih mau melihat ibu rumah tangga sebelah mata? Kalau kita berencana menjadi ibu karir tapi urusan rumah masih harus dibantu oleh asisten rumah tangga, semuanya jadi sama saja dengan ibu rumah tangga tanpa asisten rumah tangga. Jadi gak usah deh terlalu bangga jadi ibu karir. Kecuali kalau kita bekerja, mengurus rumah tanpa asisten, kenyaman dan hak suami serta anak terpenuhi, dan disaat yang sama seluruh hak kita pun yang terpenuhi tanpa beban itu baru luar biasa. What a super women if you're able to balance both your life and your family life!
- At around 3-4 pm. Finally having a break, getting ashar and surprisingly getting a call from my bestie, Lovita. Recently she’s being away at Pare for some short english course (that’s why i have to use english to tell Lovita’ part). Yeah so happy that i already miss her so much. By the way, she’s my next-door-best friend. We went to same high school as well so naturally we’re so close enough to each other. Altough we’ve just had some cheesy and shallow conversation but it really made my mood up. We had some laughter when she told me about her crush and i also told her about the-guy-who-i-should-called-him-a-jerk(?) but she always tell me to keep being nice to him instead. (i don’t really know who side is Lovita more care of -___-) Otherwise, i was so happy to talk with her, knowing that she’s in a all good condition. Lop, cepet pulang, di Rangkas ada CFD lho hahaha
- Pukul 5. Mama dan bapak akhirnya sampai rumah. Alhamdulillah senangnya karena semua urusan rumah selesai. Mama langsung cek apa yang sudah saya lakukan di rumah seharian (seperti biasa, mama akan nyindir-nyindir if i was doing nothing hehe). Seketika mama langsung cek sayur kacang buatanku. Dan...."Enak ko Ca. Cuma kurang gula aja dikit.” Oh so Alhamdulillah. Enggak ada yang lebih menyenangkan dengar mama memuji hasil masakan saya. Langsung joget di tempat. Haha.
- Sekarang. Pukul 7 malam saya sudah masuk kamar karena berniat untuk nulis challenge hari keempat dan berencana juga untuk tidur kurang dari jam 11. And so this is the way i made my bullet for my whole day. Hoping that tomorrow will be more fun and better! Stttt, it’s gonna be so excited to do Day 5 Challenge! The ex issue hahahaha. See ya!
Comments
Post a Comment