edisi Ramadhan 1435 H #1

kemarin malam sekitar jam 10 sehabis dari Cicalengka untuk berjumpa dengan junior KKN, saya lewat depan PVJ (Paris Van Java). macet saat itu karena bertepatan dengan bubaran para karyawannya. kebanyakan dari mereka perempuan. sedih melihatnya. bagaimana yang punya anak? jam segitu baru pulang kerja? terus tarawihnya bagaimana? terbayang oleh saya rasa capek sehabis kerja membuat rasa malas yang luar biasa untuk tarawih. tapi hikmahnya alhamdulillah nanti pekerjaan saya (insya Allah) tidak akan seperti itu. hingga larut malam yang (mungkin) akan mengurangi kualitas maupun kuantitas beribadah pada Allah.

alhamdulillah pekerjaan saya nanti sangat bisa bersahabat dengan waktu. tidak terlalu berlebihan namun tetap bermakna. meskipun suatu hari saya pernah mengobrol dengan Alif, dia cerita kalau dia baru saja ikut simulasi interview untuk suatu perusahaan bidang konsultan dengan salary belasan juta satu bulan tapi dengan resiko siap bekerja hingga larut malam. ya sebanding lah dengan waktu yang juga dihabiskan oleh pekerjaan. ya begitu pun dengan pekerjaan saya nanti meskipun sangat bisa bersahabat dengan waktu tapi dengan resiko salary yang didapatkan pun tidak begitu besar. namun yang pasti syukuri saja untuk pekerjaan yang akan saya jalani kedepannya. yang terpenting pekerjaan itu tidak berlebihan menyita waktu, sehingga menyita kewajiban saya untuk beribadah dan pekerjaan wajib saya jika sudah berumah tangga.

seorang teman pernah berkata, rasa syukur tertinggi untuk kehidupan dunia akan diperoleh manusia jika ia beriman dan selalu dekat dengan pencipta-Nya

Comments

Popular posts from this blog

1

Jangan sombong, banyakin bersyukur

sahabat kakak