kejujuran itu mahal ya?
hari ini hari penuh muhasabah untuk diri sendiri. semuanya dibawa melankolis and sound so sensitive. semua yang dirasakan dan dilalui di hari ini dipikirkan sepanjang hari. mencoba mencari benang merah positivity untuk diri sendiri tentunya. semuanya berawal dari kisah miris teman saya sendiri.
saya tahu gak gentle emang cuma nulis disini with no act untuk mereka. biarin saja, saya cuma ingin curhat. sedihnya generasi muda seperti itu, apalagi kami calon pendidik. ditambah lagi tadi habis baca artikel di gogirl magazine edisi Maret dengan judul Our Role as A Citizen yang ngebahas masalah to start small things around us dan ada masalah stop corruption around us sub title. isinya sih tentang awareness akan korupsi yang ternyata sering kita lakuin sih. kaya bolos sekolah, ngaret dll
jadi keingetan sama kejadian tadi pas kuliah teori ekologi, saya tahu 2 orang teman saya itu gak masuk kuliah tapi ternyata nama mereka ada di presensi. kecewa? sangat. lebih ke miris sih tepatnya. saya yakin kalau entah mereka yang titip absen atau memang sahabat-sahabat mereka yang inisiatif. yang jelas siapapun yang melakukan itu gak bener. itu sama aja dengan KKN, korupsi jadwal kuliah dan nepotisme.
padahal apa susahnya sih bolos 1-2 kali dengan jujur, gak usah titip-titip absen atau mempresensikan teman sendiri. mereka bilang itu care? salah besar! itu sama artinya dengan mengajarkan korupsi. well saya juga bukan orang yang 100% benar, tapi saya suka kebenaran. saya miris melihat tingkah laku teman-teman saya itu. padahal sekarang sudah tingkat tiga tapi masih berani gak jujur.
jujur saya marah sama diri sendiri, kenapa saya gak berani negur teman-teman saya yang salah itu. saya kecewa. padahal siapa lagi yang mau merubah negara ini kalau bukan pemudanya? tapi pemudanya sendiri sudah gak jujur. mau jadi apa Indonesia di masa depan? ayo kita introspeksi diri masing-masing, meskipun post ini ditujukan untuk teman saya yang 'tidak jujur' itu tapi saya berharap semua yang baca bisa mengambil hikmah dari setiap hal yang dilakukan. semoga dengan post ini, siswa dan mahasiswa Indonesia terbiasa untuk jujur dan bertanggung jawab. kalau bukan kita sendiri yang memulai untuk hidup jujur, lalu sampai kapan kejujuran di Indonesia akan menjadi sesuatu yang tidak sakral?
meskipun stop titip absen cuma sebagian kecil tindakan yang mungkin kepikirannya sulit untuk merubah negara hanya dengan take action gitu tapi percayalah kalau sekecil apapun effort yang dilakukan untuk perubahan pasti akan berdampak.
Comments
Post a Comment