friends?
hari ini satu kereta dengan teman dekat Siti Vivi Octaviany, dia anak aero ITB 2010, itu tuh salah satu jurusan di Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara. naik kereta dari Rangkasbitung-Bandung selama 5 jam itu lumayan lama dan kami isi dengan mengobrol ini itu. overall kami membicarakan kondisi kelas dan angkatan masing-masing, di kampus masing-masing tentunya. saat itu saya bisa melihat bagaimana bangga dan senangnya Vivi bisa bersama dengan teman-teman aero 2010-nya. dan jujurnya juga Vivi bicara saat itu :
"Sebenarnya Vivi gak suka dengan kuliahnya Ca, malesin, gak ngerti, aneh, yang bikin betah itu ya teman-temannya. mereka semua pada baik, care, sederhana, seneng lah pokonya, beruntung banget bisa satu kelas dan seangkatan dengan teman-teman kaya mereka."
saat dia nanya balik ke saya? teman-teman saya gimana? saya gak jawab panjang lebar karena pada kenyataannya di tingkat 3 ini saya belum merasakan apa yang Vivi rasakan. entahlah. padahal dari SD hingga SMA saya termasuk orang yang sangat bangga dengan teman-teman yang dimiliki, tapi gak gitu saat di kuliah sekarang.
kuliah sekarang plain, temannya biasa aja, gak ada yang bisa bikin saya semangat kuliah atau menikmati indahnya college life, mereka terlalu terlihat perfeksionis, terlalu terlihat ambisius, dan terlalu memilih milih. jujur saya envy dengan cerita Vivi gimana akrab dan dekatnya dia dengan teman satu angkatannya, gimana mereka saling mendukung meskipun saya tau anak ITB pun pasti punya goal kesuksesan masing-masing. tapi kenapa angkatan saya kaya gini?
well gak ada yang perlu disalahkan. gak ada yang perlu disesalkan. saya sudah masuk ke lingkungan seperti ini. lingkungan yang hanya bisa bergordes-gordes ria tapi gak mendukung satu sama lainnya, lingkungan yang bermuka dua, lingkungan yang terlalu apatis dengan teman lain diluar kata 'gaul' kamus mereka. saya tidak menjugde suatu kelompok atau satu orang, saya pun berusaha mengintrospeksi diri. jangan sampai keadaan terus harus selalu mengikuti keinginan saya. tapi intinya sih begini, saya kecewa. kecewa karena saya belum bisa menikmati hari-hari saya dengan teman-teman seangkatan, dengan teman sekelas, mungkin saya yang lebih terlihat bermuka dua, ah whatever, yang jelas itu yang saya rasakan, aura kompetisi sadis ala predator selalu tercium hampir di semua ujian sekalipun tugas. muak.
bingung apa yang harus saya lakukan. sementara saya gak mau terus menerus merasakan akumulasi menyedihkan seperti ini, saya ingin dekat dengan mereka, saya ingin antara saya dan mereka terbentuk suatu ikatan keluarga seperti adanya saat saya SMA dulu.
mungkin ini hanya egoistik dari seseorang pecundang ulung seperti saya, yang bisanya cuma ngomel dan curhat di blogspot, tapi no action di depan tersangka. maafkan, saya yang salah, saya yang harus merubah, tapi akan lebih jika kita berubah bersama.
Comments
Post a Comment