sedikit kecewa atau banyak?
perasaan sangat tidak enak saya alami di malam ini, gara-gara kepikiran soal amanah kepanitiaan ospek jurusan. oke sampai saat ini dimana ospek jurusan tinggal 1 minggu lagi, saya belum banyak membantu tim acara secara maksimal. saya liat cuma penanggung jawab tim acara aja yang sibuk, bahkan saya dengar dari salah satu teman saya kalau ketua saya itu sempat ngeluh karena dia bilang kalau dia ngerasa kerja sendiri jadi tim acara.
jujur saya kecewa, bukan, bukannya saya kecewa karena ketua saya bilang gitu. saya kecewa terhadap diri saya sendiri. saya kecewa karena saya gak bisa banyak membantu dia. saya akui, saya memang belum melakukan banyak hal untuk menjadi seorang staf di biro acara ini. saat saya ditugasi masalah pembuatan petunjuk prototype, saya gak maksimal karena memang banyak konten-konten yang belum siap sehingga ketika dikumpul ke sang ketua banyak yang harus direvisi, dan ketua pun merevisinya sendiri. sendiri.
saat ospek universitas yang seharusnya saya turut serta, dengan enaknya saya minta izin untuk tidak hadir karena bentrok dengan pernikahan Om Ganjar. dengan gampangnya pula ketua saya itu mengizinkan saya. disisi lain saya juga sedih karena setelah beberapa hari pasca ospek universitas itu saya dengar bahwa ketua curcol kalau dia merasa bekerja sendirian saat ospek universitas itu. saya makin gak enak. bukannya apa-apa kalau memang ketua saya itu merasa sangat terbebani seharusnya bicara pada kami, stafnya, jangan sampai di dua pihak sama-sama merasa tidak enak.
lalu, saat pembuatan prototype-nya saya lagi-lagi tidak mengerjakan karena dikejar deadline sementara saat itu saya sedang di Tasikmalaya untuk pernikahan Om. dan lagi-lagi ketika saya meminta maaf dengan ketua, ketua hanya bilang 'gak apa-apa' tapi kenapa justru dia bicara lain kepada orang lain? akhirnya pembuatan prototype pun diserahkan pada staf acara lain yang menyanggupinya. saya makin merasa bersalah.
saya rasakan, ketua saya itu sangaaaaaat pengertian tapi pengertiannya dia justru malah menjadikan saya tidak berpikir. bodoh. jujur saja ini pertama kalinya saya terlibat di biro acara suatu kepanitiaan selama menjadi mahasiswi. dan dengan sangat baiknya, ketua saya itu membimbing saya, gak pernah terasa memerintah kalau dia membutuhkan bantuan kita. tapi apa? apa yang lakukan untuk ketua saya itu? gak ada. malah justru keberadaan saya di tim acara malah menyulitkan dia. saya yang menghambat kerja tim acara. astaghfirullah.
juga untuk tim konseptor PAB maaf saya belum bisa maksimal, saya yakin kalau ketua tim konseptor pun kecewa terhadap saya karena kontribusi saya di konseptor tidak terlalu maksimal. saya cenderung pasif karena sebenarnya saya juga bingung. sebelumnya saya belum pernah berkecimpung di dunia kaderisasi seperti itu. saya belum pernah mengonsep acara formal yang cakupannya besar seperti itu. jadi maaf kalau saat audiensi kemarin saya tidak berkontribusi apa-apa, terlihat ketua saya sangat kecewa karena saat audiensi itu saya tidak berbicara sepatah katapun untuk membela konsep yang sudah kita buat untuk dipertahankan.
teruntuk ketua-ketua tangguh saya itu, maaf saya memang masih bodoh untuk bisa bekerja di bidang ini. saya masih belajar, saya masih butuh butuh butuh bimbingan. maaf sekali lagi maaf beribu maaf. saya janji saya tidak akan diam. saya akan ganti kesalahan-kesalahan saya sebelumnya itu...maaf juga kalau ada pihak yang merasa tersinggung, tenang, saya hanya beropini terhadap diri saya sendiri, terhadap kekecewaan saya terhadap lalainya saya, kalian gak bersalah, kaliah justru yang sudah sangat baik untuk menerima keberadaan manusia sebesar butiran debu ini.
salam sukses gan, bagi2 motivasi .,
ReplyDeletejujur dalam segala hal tidak akan mengubah duniamu menjadi buruk ,.
ditunggu kunjungan baliknya gan .,.