just a random curhat

kemarin sempat dibuat shock dengan nilai-nilai semester 4 yang sudah bermunculan dengan manis di portal nilai. tapi alhamdulillah Allah masih mengizinkan saya untuk bisa merasakan manisnya perjuangan semester 4. setelah kuliah kemarin sore itu, setelah melihat portal nilai tentunya, gue, Eko, Hilman, dan Anggi kongkow-kongkow dulu di lobi kampus sambil ngemil-ngemil makanan tinggi kolesterol haha sambil makan itu obrolan kita ngerandom, dari mulai ngomongin BFUB sampai curhat-curhat masalah IPK. awalnya sih gara-gara Hilman pinjem netbook gue untuk ngeliat portal nilai dia, gue dan Anggi takjub karena dari semester pertama sampai sekarang IP dia selalu di atas 3,5. setelah memuji dia, dia tanpa disuruh langsung curcol bahwa emang mamanya sedikit mewajibkan dia untuk mencapai IP di atas 3,5. mamanya bilang dia boleh ikut kegiatan apapun yang penting nilai IP harus selalu di atas 3,5. dan IP dia pasti akan selalu dicek oleh mamanya. Anggi dan Eko pun mengiyakan bahwa orangtua mereka juga selalu nanyai IP, gue gak banyak komentar. tapi lama-lama gue juga tergoda untuk corcol bahwa mama gue gak pernah sekalipun nanya IP gue berapa. ketiga teman gue itu langsung kaget bahkan benar-benar menanyakan lagi ke gue apa mama gue gak pernah menanyakan IP. IP gue pun diketahui mereka karena gue sengaja ngasih tau itupun kalau IP gue meningkat, kalau IP menurun kaya semester 3 kemarin i just keep in silent.

gue sebenarnya bukan sesuatu yang bermasalah juga untuk gue. gue bukan tipe yang melow yang akan sedih kalau ortu gak menanyakan IP, ah gak terlalu penting juga, yang terpenting sih gue bisa istiqomah di jalan IP ideal untuk mahasiswa rantau kekeke yang penting gue masih termotivasi dan gak (belum) down hanya karena masalah itu. tapi betul sekali adanya, sekecil apapun reaksi ortu kita akan segala sesuatu yang kita lakukan akan berpengaruh cukup besar untuk mental kita.

Comments

Popular posts from this blog

1

Jangan sombong, banyakin bersyukur

sahabat kakak