Manusia Setengah Salmon


Stand up (left to right) : Obe (si calon artis :P), Alfi, Rahmi, Aisyah, Angga, Esmawan
Middle : Rizal, Regina, me, Faizal (ingat ya potongan rambutnya)
and Alif


Salam Gong Xi...

Langsung aja deh ya. oke postingan ini terinspirasi dari buku Raditya Dika yang liburan ini gue baca ‘Manusia Setengah Salmon’ isinya sih seperti biasa cerita randomnya bang Dika cuma bedanya di MSS ini rata-rata nyeritain semua perubahan dan perpindahan hidup Raditya Dika, dari mulai pindah cewek, pindah rumah, dll. Setelah itu hari Minggu kemarin gue dateng ke acara UDO 2012 (akhirnya gue bias dateng UDO juga :D), sebagai tamu undangannya Alif si ketua acara super dahsyat itu. Ketemulah gue dengan temen-temen angkatan 3 yang bener-bener bikin kangen, meskipun yang dateng cuma sedikit tapi cukuplah bisa bikin liburan gue ga garing. Well hubungannya apa dengan ketemunya gue dengan temen-temen dan buku Manusia Setengah Salmon. Oke di UDO itu gue ketemu sama Regina (wow, at last we meet gi!), Aisyah, Alif (yaiyalah), Ichal, Angga, Obe, Alfi, Rizal, Esmawan, dan Rahmi yang emang udah pergi bareng dari Rangkas, and most of us with different style, status, mind, and so on.

Bener apa yang Raditya Dika bilang bahwa hidup ini memang hanya berisi perubahan dan perpindahan, gue liat bahwa temen-temen gue seangkatan sekarang bukan lagi manusia-manusia cupu yang dulu selalu pake kerudung putih kemana-mana apapun warna baju dan celananya, yang dulu selalu pake celana bahan apapun merk model bajunya, yang dulu bangga dengan almamater hitam lunturnya, yang dulu masih sendiri, dan yang dulu masih sama-sama sekolah di CMBBS.

Dan kenyataan bahwa sekarang udah berubah, semua udah ga pernah lagi pake kerudung putih yang diganti dengan jilbab beraneka warna sepadan dengan warna baju atau roknya, yang bangga dengan pakai jaster kampus idaman, celana bahan sudah banyak berganti dengan jeans, yang sekarang sudah ga sendiri, dan yang sekarang sudah bersekolah di tempat yang berbeda-beda.

Teringat obrolan salah satu teman yang hadir saat itu, “Wah padahal dulu titik-titik (nama temen seangkatan gue) ya yang sholeh, yang paling alim eh sekarang udah nemu si titik-titik (ceweknya temen seangkatan gue itu) mah beda banget. Ckckck”

Beda lagi obrolan gue dengan Rahmi, fyi gue dan dan Rahmi sahabatan udah dari SD dan seketika umur kita berubah obrolan kita pun berubah, mulai dari jodoh, kapan nikah, bagaimana memosisikan diri kita sebagai wanita dalam pencarian jodoh itu maupun saat di rumah tangga (obrolan tingkat dewa memang!)

Hampir semua berubah, potongan rambut Faizal pun berubah. Seingat gue dulu Ichal termasuk orang yang paling rapi eh sekarang ko malah si Ichal ini yang rambutnya paling gondrong yang ngejadiin dia dipanggil Apoy-nya Wali *ngakak guling-guling *abaikan

Obrolan Regina dan Angga terpantau begitu nyambung –they called as our future doctor, Alif dengan berbagai kehebatan dan menterengnya kaos panitia UDO, Alfi yang agak canggung pas dititipi cardigan merah oleh cewek barunya, Obe yang sekarang lebih terlihat sebagai calon pengisi tivi, Aisyah yang sibuk SMS doi, dan Rizal yang bulan Februari ntar udah dapet SK kerja di Pulau Sumatera .

Bukannya kaget dengan segala perubahan itu, gue yakin dan sadar bahwa perubahan memang ga akan pernah bisa dihalangi. Seperti yang Raditya Dika bilang, mengapa harus Manusia Setengah Salmon karena memang salmon adalah hewan yang rela berenang beratus-ratus kilometer hanya untuk menjalani proses menghasilkan keturunan, ga peduli ditengah jalan mereka dimakan beruang atau singa laut dan dinginnya perairan mengikuti perubahan cuaca tapi demi menghasilkan keturunan mereka rela dan siap. Itu pelajaran yang gue ambil dari buku MSS dan gue sambungin ke kenyataan bahwa semua temen gue juga berubah. Ga ada yang salah dari perubahan, yang harusnya dihadapi ya justru bagaimana menanggapi perubahan itu dengan sebaik-baiknya diri kita sebagai manusia biasa. Ga usah takut dengan perubahan ketika kita tau bahwa dibalik perubahan itu pasti baik nantinya. Sama seperti ikan salmon yang menyadari nanti akan adanya perubahan baik untuk keturunan sehingga mereka berusaha untuk menjalani prosesnya satu per satu meskipun mereka sendiri tahu bahaya dan kehilangan yang akan diterima.

As we know, we only a human. Hanya berusaha melakukan yang terbaik meskipun kita menyadari perpindahan dan perubahan itu pasti terjadi. Hmmm sentimental memang posting yang satu ini, meskipun der CG satu keluarga, tapi kita semua punya hak masing-masing untuk bias mencari kebahagiaannya masing-masing. Seperti yang Regina bilang

“Dimanapun kalian, kampus dan jurusan apapun, ya yang paling penting sih bahagia.”

That’s we called as life.

Satu hal sih yang pasti cuma kita sebagai satu keluarga yang mungkin ga pernah dan ga akan bisaberubah. Semoga perkumpulan-perkumpulan *hedon* yang lain bisa ditambah orang-orangnya yaa, dan thank you so much to Alif yang ternyata undangan itu tak lain untuk mengumpulkan dan menyambung silaturahmi kita semua. Sukses deh dimanapun kalian berada…


potongan rambutnya Ichal (baju garis-garis) yang katanya jadi mirip Apoy :D

Comments

Popular posts from this blog

1

Jangan sombong, banyakin bersyukur

sahabat kakak