TITIK cuma satu
Mencoba Menjauh...
Semua hal di dunia memang akan mengalami hal pertama
Hal pertama yang membuat sebuah pertemuan.
Menyenangkan.
Itu hanya kesan pertama.
Tapi lihat dalam perjalanan itu. Lihat, dengar, dan rasakan.
Hm...saya tahu kalian pintar menganalisis sesuatu. Tapi apakah itu sudah benar?
Inilah yang sebenarnya terjadi pada saya. Ketika saya terjebak dalam sebuah pertemanan yang semu.
Saya tersesat. Salah memilih. dan sekarang saya hanya bisa menyalahkan diri sendiri. Apa yang bisa
kita lakukan ketika dalam kondisi seperti ini?
Kondisi dimana kita baru saja menyadari bahwa 'pertemanan' itu mungkinkah harus diteruskan?
Ada sisi dimana mata ini masih bisa membuka tapi mengapa hati ini justru semakin menutup?
Menutup kisah pertemanan itu.
Saya benar-benar tidak menyangka hasilnya seperti ini. Pertemanan yang diawali dengan keceriaan
dan keapaadaan justru akan berakhir tragis. Entah apa yang dia rasakan tapi
saya benar-benar sudah menutupnya. Tidak lagi mau terjebak.
Saya kini mengerti mengapa banyak orang berkata bahwa jalani semuanya tanpa berlebihan. Karena
dengan kita bertingkah sebiasa mungkin kita tidak akan berlarut-larut dalam kesemuan ini.
Saya tidak menyesali adanya pertemuan itu tapi saya justru menyesali bahwa pertemuan yang indah justru
harus ditutup dengan ketidakjelasan seperti ini...
SAYA TIDAK MAU HAL INI TERULANG LAGI BERSAMA TEMAN-TEMAN LAINNYA...
Semua hal di dunia memang akan mengalami hal pertama
Hal pertama yang membuat sebuah pertemuan.
Menyenangkan.
Itu hanya kesan pertama.
Tapi lihat dalam perjalanan itu. Lihat, dengar, dan rasakan.
Hm...saya tahu kalian pintar menganalisis sesuatu. Tapi apakah itu sudah benar?
Inilah yang sebenarnya terjadi pada saya. Ketika saya terjebak dalam sebuah pertemanan yang semu.
Saya tersesat. Salah memilih. dan sekarang saya hanya bisa menyalahkan diri sendiri. Apa yang bisa
kita lakukan ketika dalam kondisi seperti ini?
Kondisi dimana kita baru saja menyadari bahwa 'pertemanan' itu mungkinkah harus diteruskan?
Ada sisi dimana mata ini masih bisa membuka tapi mengapa hati ini justru semakin menutup?
Menutup kisah pertemanan itu.
Saya benar-benar tidak menyangka hasilnya seperti ini. Pertemanan yang diawali dengan keceriaan
dan keapaadaan justru akan berakhir tragis. Entah apa yang dia rasakan tapi
saya benar-benar sudah menutupnya. Tidak lagi mau terjebak.
Saya kini mengerti mengapa banyak orang berkata bahwa jalani semuanya tanpa berlebihan. Karena
dengan kita bertingkah sebiasa mungkin kita tidak akan berlarut-larut dalam kesemuan ini.
Saya tidak menyesali adanya pertemuan itu tapi saya justru menyesali bahwa pertemuan yang indah justru
harus ditutup dengan ketidakjelasan seperti ini...
SAYA TIDAK MAU HAL INI TERULANG LAGI BERSAMA TEMAN-TEMAN LAINNYA...
Comments
Post a Comment